Edi Sudrajat Prajurit Sejati |
Selasa, 5 Desember 2006 00:00:00 - Oleh : puspen - Dibaca : 6833 kali |
Jenderal Edi Sudrajat telah tiada. Selama menjadi pucuk pimpinan Angkatan Darat, entah malam atau siang, ada sejumlah tindakan yang kadang dilakukan, membuat bawahan takjub, terutama pengecekan di lapangan guna mengetahui hal-hal teknis yang diperlukan prajurit. Kunjungan Jenderal Edi ke daerah bergolak sungguh tidak terduga. Keputusan untuk meninjau pasukan saya, justru ketika kami sedang mobile, terus bergerak dalam tugas operasi. Pada kesempatan expose komandan batalyon, Pak Edi tidak hanya bertanya dan mengecek hal-hal taktis, tetapi juga menyentuh soal teknis mendasar. Pria kurus ini juga menanyakan "Cumemu" (cuaca, Tentang musuh, pertanyaannya amat teknis, tentang siapa saja pimpinan kelompok bersenjata lawan yang ada di sektor Yonif 514, di mana tempat persembunyian, apa kebiasaan klasiknya, dan sebagainya. Ihwal Jenderal yang dikenal sebagai orang lapangan dan sederhana itu memutuskan untuk bermalam bersama di Posko Mengingat pasukan kami sedang bergerak dalam operasi tempur, selaku komandan saya menarik tiga tim guna pengamanan dan perlindungan terhadap Pak Edi dan staf (beberapa jenderal). Untuk itu, saya sendiri memimpin dengan berjaga bersama tim pengaman. Di tengah kegelapan malam itu Jenderal Edi keluar dari bivak, terjadilah apa yang dikisahkan di awal tulisan. Lagi-lagi ditanyakan aspek-aspek teknis. Dengan penuh hormat dan apresiasi tinggi, saya menuangkan obituari ini sebagai ekspresi rasa bangga, kagum, dan respek terhadap Pak Edi. Pengalaman itu hanya satu titik yang mencerminkan watak keprajuritan beliau sebagai perwira sejati, ksatria yang berwatak teguh hati, dan memegang teguh pendiriannya. Jiwa heroik dan keberanian adalah salah satu pantulan karakter Pak Edi. Bagi banyak prajurit TNI, sosok Edi Sudrajat selaku perwira militer profesional, memancarkan wibawa dari karakter yang kuat dan tangguh. Ia merupakan cermin sekaligus figur teladan bagi prajurit, yang mungkin sulit ditemukan lagi. Pak Edi lebih dikenal sebagai perwira lapangan daripada "perwira politik", berorientasi kuat pada pencapaian profesionalisme militer sebagai tujuan hakiki yang harus dicapai TNI, setidaknya AD. Karena itu dapat dipahami bila saat menjabat KSAD beliau meninggalkan catatan penting bagi sejarah AD, agar TNI kembali ke dasar. Back to basic! Memang niat dan ikhtiar itu diinterpretasikan secara beragam. Namun, yang jelas dikehendaki Pak Edi adalah mengembalikan pamor TNI (AD) sebagai tentara yang kuat, berkualitas, dan profesional sambil tetap berkarakter sebagai tentara rakyat dan tentara pejuang. Dalam kebijakan back to basic diluncurkan serangkaian program di bidang pendidikan, pembinaan, dan latihan, mulai dari hal-hal fundamental, yakni permildas (peraturan militer dasar) seperti peraturan disiplin militer, peraturan penghormatan militer, peraturan urusan dalam, dan sebagainya. Kemampuan teknis dasar militer, seperti menembak, gerakan perorangan, menyamar, mengesan jejak, navigasi darat, dan seterusnya. Dalam rangka itu, dikeluarkan kebijakan guna meningkatkan kuantitas dan kualitas pelatih, hal amat penting, elementer, dan menentukan dalam membentuk tentara yang tangguh. Dengan konsep itu diharapkan latihan tersebar di seluruh jajaran AD. Tentu tidak cukup merefleksikan keistimewaan kemampuan militer, kekuatan karakter, dan ketangguhan kepemimpinan Pak Edi hanya dalam obituari ini. Namun, perwira tempur yang andal dan prajurit lapangan yang hebat itu patut dihargai, dibanggakan, dan dihormati. Kualitas kepribadian dan keperwiraan Pak Edi patut diapresiasi dan seyogianya dibentuk dalam diri setiap kita yang masih harus berjuang untuk bangsa-negara ini. Jenderal Edi telah berpulang. Pengabdiannya kepada bangsa ini telah selesai saat jenazahnya dimasukkan ke liang lahat. Raganya menyatu kembali dengan Ibu Pertiwi yang diabdi selama hidup, jiwanya berpulang ke haribaan Ilahi. Namun, etos perjuangannya hendaknya terus dilanjutkan. Selamat jalan, Jenderal! |
"Tunaikan Sumpah dan tugas kewajiban sebagai prajurit Negara Republik Indonesia, yang sanggup menjamin keamanan dan keselamatan nusa dan bangsanya" |
Panglima Besar Jenderal Sudirman |
Senin, 28 Februari 2022 RAPIM TNI POLRI TAHUN 2022 |
Selasa, 11 Januari 2022 Logo Mabes TNI |
Kamis, 9 Desember 2021 Program Diklat Badiklat Kemhan TA.2022 |
Selasa, 23 November 2021 Foto Resmi Panglima TNI |
Rabu, 25 Mei 2022 Satgas BGC Monusco Kembali Fasilitasi Penyerahan Diri Dua Kelompok Milisi |
Senin, 23 Mei 2022 Northcom Commander Tutup Latma Trilateral Crocodile Response 2022 |
Rabu, 18 Mei 2022 Waasops Panglima TNI Inspeksi Latma Trilateral Crocodile Response Exercise |
Rabu, 18 Mei 2022 TNI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Badai Siklon Tropis di Belesia |
Rabu, 25 Mei 2022
Tingkatkan Profesionalisme Prajurit, Lanal Cilacap Gelar Pembekalan Hukum Tindak Pidana Tertentu di Laut |
Senin, 5 Oktober 2020
Amanat Presiden RI Pada Upacara HUT ke-75 TNI 5 Oktober 2020 |
Jum`at, 17 Juli 2020
Amanat Panglima TNI Pada Upacara Bendera 17 Juli 2020 |
Jum`at, 17 Januari 2020
Amanat Upacara Bendera 17 Januari 2020 |
Jum`at, 4 Oktober 2019
AMANAT UPACARA MEMPERINGATI HUT KE-74 TENTARA NASIONAL INDONESIA TANGGAL 5 OKTOBER 2019 |
Rabu, 2 Maret 2022 Presiden Hadiri Rapim TNI-Polri Tahun 2022 |
Kamis, 18 November 2021 Resmi Jadi Panglima TNI, Andika Perkasa Akan Lanjutkan Program Hadi Tjahjanto |
Jum`at, 3 September 2021 Panglima TNI Raker di Komisi I DPR RI |
Jum`at, 23 Juli 2021 Panglima TNI Serahkan Bantuan Tabung Oksigen dan Alkes kepada Masyarakat Papua |
Selasa, 8 Juni 2021 Pekuat Pelaksanaan PPKM Berskala Mikro di Daerah, Tim Gabungan TNI dan Polri Dilibatkan |