PUSPEN TNI (23/5),- Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E.,
bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup) pada acara serah terima jabatan
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), dari pejabat lama Jenderal TNI Pramono
Edhie Wibowo kepada penggantinya Letnan
Jenderal TNI Moeldoko, di lapangan
Upacara Mabes TNI AD,
Jakarta Pusat, Kamis (23/5). Letnan Jenderal TNI Moeldoko sebelumnya menjabat sebagai Wakil
Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad),
sedangkan Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo memasuki masa pensiun.
Panglima TNI dalam amanatnya mengatakan, TNI
AD sebagai kekuatan inti pertahanan Matra
Darat bagi sebuah Negara Kepulauan, sejatinya mengemban kodrat
yang berbeda dengan Negara Kontinen.
Perbedaan yang signifikan adalah TNI AD harus menyadari dan memiliki naluri
kebaharian. TNI AD kita unik, karena ruang lingkup operasinya
berupa pulau-pulau yang dikelilingi oleh laut dalam ikatan Negara
Kesatuan Republik
Indonesia. Untuk
itu, seiring dengan melajunya masa, TNI AD senantiasa dituntut
untuk dapat menghadirkan visi
penyelenggaraan pertahanan dan keamanan
negara wilayah darat secara tepat, dan memiliki kedalaman daya pandang terhadap kecenderungan
perkembangan tantangan, guna
mampu mengemban dwi misi, yakni
tugas OMP dan tugas OMSP yang diembankan
Negara. Dengan bahasa lain bahwa profesionalisme prajurit TNI AD, yang didukung oleh komprehensifitas kebijakan dan strategi militer nasional, merupakan
keniscayaan yang tidak dapat ditawar agar mampu mengantisipasi dan
mengatasi setiap tantangan tugas yang dihadapi.
Konsep
Trimatra Terpadu dan dalam konteks Minimum Essential Force TNI,
Panglima TNI bangga dan apresiasi
atas dedikasi Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, dalam merintis jalan menuju penguatan kapasitas
dan kapabilitas TNI AD, seperti yang diharapkan. Langkah-langkah modernisasi Alutsista yang ditempuh bagi satuan di jajaran TNI
AD, termasuk Alutsista Main Battle Tank Leopard dan Mistral serta Startreck untuk
kepentingan pertahanan udara, serta penguatan mobilitas
udara dengan Helikopter serang dan serbu, merupakan upaya besar yang telah dilakukan bagi
penguatan kapasitas dan kapabilitas TNI AD dalam konteks dan koridor membangun Minimum Essential Force TNI. Rintisan ini dapat diteruskan oleh Kepala Staf Angkatan Darat, Letnan Jenderal TNI Moeldoko dengan senantiasa melakukan penyempurnaan manajemen sumber daya secara kreatif, inovatif,
tepat, terarah, dan berkesinambungan.
Pengembangan sumber daya manusia harus menjadi prioritas, seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat. Untuk itu diperlukan komitmen yang kuat dalam rangka pembinaan yang berkelanjutan sesuai Pokok-Pokok Kebijakan Panglima TNI Tahun 2013. Dalam konteks ini pula, sektor pendidikan dan pemenuhan kebutuhan Tour Of Duty dan Tour Of Area menjadi salah satu faktor utama dalam meningkatkan
kemampuan Human Capital, sehingga akumulasi peningkatan SDM
TNI AD akan meningkat secara
inkremental, bukan bertambah
secara alokatif, tetapi bertambah secara kualitas, sehingga menjadi
sumber daya strategis
berbasis pengetahuan Knowledge Based Resources, yang mencakup ketrampilan dan kemampuan olah keprajuritan, serta memiliki kapasitas ilmu pengetahuan
dan teknologi, serta pada
gilirannya akan dapat memupuk sumber daya sosial, yang amat diperlukan dalam membentuk jaringan
kerja yang harmonis dan
sinergis, baik dalam konteks internal maupun eksternal
organisasi.
|